Lanjutan Terjemahan Perpustakaan Misterius Karya Haruki Murakami (8)
(Penerjemah: Muh. Syahrul Padli)
(8)
Aku duduk di tempat tidur dan menutupi kepala dengan tangan. Mengapa hal seperti ini harus terjadi? Yang kulakukan hanya pergi ke perpustakaan meminjam buku.
“Jangan terlalu dipikirkan,” pria domba itu menghiburku. “Aku akan membawakanmu makanan. Makanan hangat enak yang akan menghiburmu.”
“Tuan pria domba, “tanyaku, “kenapa lelaki tua itu mau memakan otakku?”
“Karena otak yang dikemas pengetahuan itu lezat. Otak seperti itu enak dan lembut. Dan juga agak legit.”
“Jadi karena itu dia ingin aku menghabiskan satu bulan menjejalkan informasi ke otakku. Kemudian dia akan melahapnya?”
“Begitulah.”
“Apa menurutmu itu tidak kejam?” tanyaku. “Berbicara dari sudut pandang si penghisap, tentu saja. “
“Tapi, hei, kau tahu, hal seperti ini terus berlanjut di perpustakaan mana pun. Kurang lebih, itulah yang terjadi.”
Kabar ini mengejutkanku. “Di perpustakaan manapun?” aku tergagap.
“Jika yang mereka lakukan adalah meminjamkan pengetahuan secara gratis, apa untungnya bagi mereka?”
“Tapi itu tidak berarti mereka berhak untuk mencuri pengetahuan dan memakan otak seseorang. Bukankah itu berlebihan?”
Si pria domba menatapku sedih. “Kau sial, cepat atau lambat hal itu akan terjadi.”
“Tapi ibuku akan khawatir dan ia akan sakit jika menungguku. Tidak bisakah kau membantuku menyelinap keluar dari tempat ini?”
“Tidak, itu tidak akan berhasil. Jika aku melakukan itu, dia akan melemparku ke dalam toples penuh ulat bulu. Toples besar, dengan hampir sepuluh ribu ulat bulu merangkak di sekelilingku, selama tiga hari penuh. “
“Itu mengerikan,” kataku.
“Akhirnya kau mengerti, aku tidak bisa membiarkanmu lari, nak. Aku benar-benar minta maaf.”
Baca bagian selanjutnya di sini
Baca bagian sebelumnya di sini
