Lanjutan Terjemahan Perpustakaan Misterius Karya Haruki Murakami (12)
(Penerjemah: Muh. Syahrul Padli)
(12)
Di malam berikutnya, gadis misterius itu muncul lagi. Kali ini dia membawa sosis Toulouse bersama salad kentang, merica bubuk, irisan salad lobak, croissant* besar dan teh hitam manis dengan madu. Melihat semua hidangan itu membuatku lapar.
Manfaatkanlah waktumu. Pastikan untuk menghabiskan semuanya! kata gadis itu sambil memegangi tangannya.
“Tolong, katakan siapa dirimu,” kataku.
Aku adalah aku, itu saja.
“Tapi Si Pria Domba bilang kau tidak nyata. Dan selain itu- “
Gadis itu mengangkat jari ke bibir mungilnya. Aku memegangi mulutku.
Si Pria Domba punya dunianya sendiri. Aku punya dunia sendiri. Dan kau juga memiliki dunia sendiri. Begitukan?
“Iya.”
Jadi hanya karena aku tidak ada di dunia Si Pria Domba, tidak berarti aku sama sekali tidak nyata.
“Aku mengerti,” kataku. “Dunia kita semua bercampur aduk — duniamu, duniaku, dunia Si Pria Domba. Terkadang mereka saling tumpang tindih dan terkadang tidak. Itu yang kau maksud, kan? “
Dia mengangguk kecil.
Aku bukan seorang idiot. Tapi pikiranku tergesa-gesa saat anjing hitam besar menggigitku, dan aku tak dapat tenang sejak saat itu.
Gadis itu bertengger di tepi tempat tidur dan memandangiku saat aku duduk di meja dan menyantap makan malamku. Tangan kecinya memeluk erat lututnya. Dia tampak seperti patung kaca halus yang menyerap sinar matahari pagi.
Catatan kaki:
*sejenis roti. Berasal dari Austria.
Bersambung …